Hadits Keutaman Membaca Al-Qur'an

Keutamaan Membaca Al Qur'an Secara Umum. Dan Keutamaan Surat Al Baqarah dan Ali Imran.

Al-Qur'an adalah kitab suci umat Islam yang menjadi pedoman hidup dan sumber hukum bagi umat Islam di seluruh dunia. Membaca Al-Qur'an merupakan suatu ibadah yang sangat dianjurkan dalam agama Islam karena mengandung banyak keutamaan dan manfaat yang terkandung di dalamnya.

Membaca Al-Qur'an adalah ibadah yang sangat mulia karena mengandung banyak keutamaan dan keberkahan. Ketika seorang muslim membaca Al-Qur'an, ia akan mendapatkan pahala yang tidak hanya berlipat-lipat, tetapi juga akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda.

Sumber : Islami.co

Dalam Kitab Shohih Muslim

حَدَّثَنِي الْحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ الْحُلْوَانِيُّ حَدَّثَنَا أَبُو تَوْبَةَ وَهُوَ الرَّبِيعُ بْنُ نَافِعٍ حَدَّثَنَا مُعَاوِيَةُ يَعْنِي ابْنَ سَلَّامٍ عَنْ زَيْدٍ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا سَلَّامٍ يَقُولُ حَدَّثَنِي أَبُو أُمَامَةَ الْبَاهِلِيُّ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لِأَصْحَابِهِ اقْرَءُوا الزَّهْرَاوَيْنِ الْبَقَرَةَ وَسُورَةَ آلِ عِمْرَانَ فَإِنَّهُمَا تَأْتِيَانِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ كَأَنَّهُمَا غَمَامَتَانِ أَوْ كَأَنَّهُمَا غَيَايَتَانِ أَوْ كَأَنَّهُمَا فِرْقَانِ مِنْ طَيْرٍ صَوَافَّ تُحَاجَّانِ عَنْ أَصْحَابِهِمَا اقْرَءُوا سُورَةَ الْبَقَرَةِ فَإِنَّ أَخْذَهَا بَرَكَةٌ وَتَرْكَهَا حَسْرَةٌ وَلَا تَسْتَطِيعُهَا الْبَطَلَةُ قَالَ مُعَاوِيَةُ بَلَغَنِي أَنَّ الْبَطَلَةَ السَّحَرَةُ و حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الدَّارِمِيُّ أَخْبَرَنَا يَحْيَى يَعْنِي ابْنَ حَسَّانَ حَدَّثَنَا مُعَاوِيَةُ بِهَذَا الْإِسْنَادِ مِثْلَهُ غَيْرَ أَنَّهُ قَالَ وَكَأَنَّهُمَا فِي كِلَيْهِمَا وَلَمْ يَذْكُرْ قَوْلَ مُعَاوِيَةَ بَلَغَنِي (رواه المسلم)

Artinya :

Telah menceritakan kepadaku [Al Hasan bin Ali Al Hulwani] telah menceritakan kepada kami [Abu Taubah] ia adalah Ar Rabi' bin Nafi', telah menceritakan kepada kami [Mu'awiyah] yakni Ibnu Sallam, dari [Zaid] bahwa ia mendengar [Abu Sallam] berkata, telah menceritakan kepadaku [Abu Umamah Al Bahili] ia berkata; Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Bacalah Al Qur`an, karena ia akan datang memberi syafa'at kepada para pembacanya pada hari kiamat nanti. Bacalah Zahrawain, yakni surat Al Baqarah dan Ali Imran, karena keduanya akan datang pada hari kiamat nanti, seperti dua tumpuk awan menaungi pembacanya, atau seperti dua kelompok burung yang sedang terbang dalam formasi hendak membela pembacanya. Bacalah Al Baqarah, karena dengan membacanya akan memperoleh barokah, dan dengan tidak membacanya akan menyebabkan penyesalan, dan pembacanya tidak dapat dikuasai (dikalahkan) oleh tukang-tukang sihir." Mu'awiyah berkata; "Telah sampai (khabar) kepadaku bahwa, Al Bathalah adalah tukang-tukang sihir." Dan telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Abdurrahman Ad Darimi] telah mengabarkan kepada kami [Yahya] yakni Ibnu Hassan, Telah menceritakan kepada kami [Mu'awiyah] dengan isnad ini, hanya saja ia mentatakan; "Wa Ka`annahumaa fii Kilaihimaa." dan ia tidak menyebutkan ungkapan Mu'awiyah, "Telah sampai (khabar) padaku." (H.R. Muslim, No. 1337)

Intisari Hadits :

Hadis ini memerintahkan agar menjadikan Al Qur’an sebagai bacaan utama harian kita. Kelak Al-Qur'an akan menjadi sahabat di akhirat jika kita sudah membersamainya sejak di dunia. Jika kita menjaga kelestariannya dengan membaca dan berpegang teguh pada isi kandungannya, niscaya Al-Qur’an akan menjaga kita dengan memberikan syafaat/pertolongan di akhirat kelak.

Kalimat “Bacalah Al-Qur’an” dapat dipahami perintah membaca secara tekstual maupun perintah tadabbur isi kandungannya. Mayoritas ulama memahami perintah ini dengan membaca secara tekstual secara istiqamah setiap hari berdasarkan hadis-hadis tentang keutamaan membaca Al-Qur’an.

Kalimat “memberi syafaat kepada pembacanya” menunjukkan kehadiran Al-Qur’an pada hari kiamat sebagai sahabat sejati pembacanya dengan tampil sebagai pemberi syafaat. Pada hari itu, Al-Qur’an akan tampil mengawal sahabatnya meniti jalan menuju surga. Syekh Abdul Fattah al-Qadi menjelaskan bahwa syafaat Al-Qur’an berbeda dengan syafaat lainnya di hari kiamat. Syafaat Al-Qur’an mencegah seseorang jatuh dalam kobaran api neraka, sedangkan syafaat yang lain mengangkat dan menyelamatkan seseorang dari kobaran api neraka. Artinya seorang yang mendapatkan syafaat Al-Qur’an, ia akan tercegah dan tidak sampai jatuh dalam kobaran api neraka meskipun ia divonis sebagai penghuni neraka. Sementara orang yang mendapatkan syafaat selain Al-Qur’an, maka ia diangkat dari dalam kobaran neraka setelah merasakan panasnya api neraka.

Lalu dalam hadis ini juga dikatakan yang artinya "bacalah zahrawain". Yakni surat al baqarah dan ali Imran. Dalam hadis ini dikatakan bahwa yang membaca 2 surat itu mendapatkan keutamaan yang khusus. Yakni pada hari kiamat keduanya akan datang seperti dua tumpuk awan yang menaungi pembacanya. Juga dikatakan atau seperti dua kelompok burung yang sedang terbang dalam formasi, yang terlihat membela pembacanya.

Dan yang terakhir dalam hadis, pada kalimat "Bacalah Al Baqarah" maka ada keutamaan secara khusus lagi bagi yang membaca surat al Baqarah. Dalam hadis dijelaskan bahwa yang nembacanya akan mendapatkan keberkahan, sebaliknya jika tidak membacanya maka akan menyesal karena tidak mendapat barokahnya. Lalu keutamaan lainnya dari surat al Baqarah yang ada di hadis ini, pembacanya tidak akan terpengaruh oleh gangguan-gangguan sihir. 

Pada intinya Al Qur'an adalah sebuah mukjizat yang Allah turunkan kepada Nabi Muhammad Saw. sebagai kitab suci dan pedoman, juga sebagai syafaat di hari kiamat.

Ditulis Oleh :
Muhammad Ryja Baihaqi - 1404623007

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HADITS TENTANG LARANGAN MENCELA MAKANAN

Hadits Tentang Mencegah Kemungkaran

Hadits Tentang Membaca Surat At-Thur di Waktu Shalat Maghrib