Raara.ra

Doa Kebaikan Untuk Di Dunia & Akhirat Doa adalah salah satu cara seorang hamba untuk mendekatkan diri dan memohon kepada yang Maha Kuasa. Dengan doa kita akan menemukan kebahagian dan ketenangan hati maupun jasmani. Rasulullah selalu mengajarkan kita untuk slalu berdoa kepada Allah SWT. Salah satu doa yang dianjurkan oleh Rasulullah adalah "Doa Sapu Jagat", yaitu sebuah doa dari potongan ayat surah Al-Baqarah ayat 201.  Sumber : Kutipan Muslim Dalam Kitab Shohih Muslim No Hadits 4855 حَدَّثَنِي زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ يَعْنِي ابْنَ عُلَيَّةَ عَنْ عَبْدِ الْعَزِيزِ وَهُوَ ابْنُ صُهَيْبٍ قَالَ سَأَلَ قَتَادَةُ أَنَسًا أَيُّ دَعْوَةٍ كَانَ يَدْعُو بِهَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَكْثَرَ قَالَ كَانَ أَكْثَرُ دَعْوَةٍ يَدْعُو بِهَا يَقُولُ اللَّهُمَّ { آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ } قَالَ وَكَانَ أَنَسٌ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَدْعُوَ بِدَعْوَةٍ دَعَا بِهَا فَإِذَا أَرَادَ أَنْ يَدْعُوَ بِ...

Hadits Tentang Amalan Yang Mendekatkan Ke Surga Surga adalah tempat yang penuh dengan kenikmatan dan kebahagiaan. Surga adalah tempat yang indah, penuh dengan sungai-sungai yang mengalir, buah-buahan yang lezat, dan bidadari-bidadari yang cantik. Mendekat ke surga tidak hanya berarti mencapai tujuan akhir, melainkan juga tentang proses untuk meraihnya. Ada banyak cara untuk mendekat ke surga, seperti melakukan amal sholeh, memperbanyak ibadah, berbuat baik kepada sesama, dan menjauhi segala bentuk dosa dan kesalahan. Sumber : Kalam-SINDOnews.com Dalam Kitab Shohih Muslim Jilit 1, No Hadits 15 حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى التَّمِيمِيُّ، أَخْبَرَنَا أَبُو الأَحْوَصِ، ح وَحَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ، حَدَّثَنَا أَبُو الأَحْوَصِ، عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ، عَنْ مُوسَى بْنِ طَلْحَةَ، عَنْ أَبِي أَيُّوبَ، قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ دُلَّنِي عَلَى عَمَلٍ أَعْمَلُهُ يُدْنِينِي مِنَ الْجَنَّةِ وَي...

Hadits Tentang Mengubah Kemungkaran Kemungkaran merupakan perilaku ataupun tindakan yang bertentangan dengan ajaran agama dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Dalam Islam, meninggalkan kemungkaran adalah salah satu kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap manusia. Bukan hanya meninggalkan, tetapi kita sebagai seorang muslim diharapkan dapat menjadi pengingat untuk mengubah kemungkaran menjadi kebaikan. Sumber : Retizen-Republika Dalam Kitab Shohih Muslim No Hadits 49 عَنْ  أَبِيْ سَعِيْدٍ الْـخُدْرِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ؛ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّـى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ : مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ ، فَإِنَ لَـمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ ، وَذَلِكَ أَضْعَفُ اْلإِيْـمَـانِ. Artinya : Dari Abu Sa’îd al-Khudri Radhiyallahu anhu, ia berkata, “Aku pernah mendengar Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Barangsiapa di antara kalian melihat kemungkaran, maka hendaklah ia m...

7 Perkara Yang Membinasakan Islam mengajarkan kepada umatnya untuk hidup dengan penuh kesederhanaan dan kebaikan, namun ada beberapa perkara yang dapat membinasakan kehidupan umat Islam jika tidak dihindari. Menghindari hal-hal yang dilarang dalam Islam sangat penting untuk menjaga keimanan dan kehidupan yang baik. Kita diingatkan untuk selalu menghindari dosa dan berusaha untuk meningkatkan kualitas iman dan ketaqwaan kepada Allah SWT.  Sumber : porostimur.com Dalam Kitab Shohih Muslim No Hadits 129 عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : اجْتَنِبُوا السَّبْعَ الْمُوبِقَاتِ قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا هُنَّ قَالَ الشِّرْكُ بِاللَّهِ وَالسِّحْرُ وَقَتْلُ النَّفْسِ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَأَكْلُ مَالِ الْيَتِيمِ وَأَكْلُ الرِّبَا وَالتَّوَلِّي يَوْمَ الزَّحْفِ وَقَذْفُ الْمُحْصِنَاتِ الْغَافِلَاتِ الْمُؤْمِنَاتِ  (رواه المسلم )  Artinya : Dari Abu Hurairah –semoga Allah merdihoinya-, dari ...

Bab Seorang Yang Beriman Tidak Akan Disengat Dari Sebuah Lubang Sebanyak Dua   Kali.   Dalam kehidupan sehari-hari, orang yang beriman seringkali dihadapkan pada berbagai situasi yang membutuhkan keputusan yang tepat. Tidak jarang, mereka juga diperhadapkan pada situasi yang menimbulkan godaan dan tantangan yang dapat menguji keimanan dan keteguhan hati mereka. Tetapi, orang yang beriman tidak akan disengat dua kali dalam menghadapi situasi tersebut. Sumber : Merdeka.Com Dalam Kitab Shohih Muslim No Hadits 2998    ٢٦ - بَاب : لَا يُلْدَعُ الْمُؤْمِنُ مِنْ جُحْرٍ مَرَّتَيْنِ   ٤٤ - عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: لَا يُلْدَغُ الْمُؤْمِنُ مِنْ جُحْرٍ وَاحِدٍ مَرَّتَيْنِ Artinya : Dari Abu Hurairah dari Nabi beliau bersabda: "Seorang yang beriman tidak akan tersengat dari sebuah lubang sebanyak dua kali. (HR. Muslim No. 2998) Sanad : Jika dilihat dari hadits tersebut, sanad dari hadits ini, Abu H...

PENOLONGKU ADALAH ALLAH DAN ORANG-ORANG BERIMAN YANG SHALIH Sebagai seorang muslim, kita perlu meyakini bahwa Allah SWT adalah penolong sejati dan orang-orang beriman yang shalih adalah sahabat dalam perjalanan kehidupan. Dengan iman dan keikhlasan, serta selalu berusaha dalam menjalani kehidupan sesuai dengan ajaran agama Islam, kita akan senantiasa mendapatkan pertolongan dan perlindungan dari Allah SWT.  Sumber : fataya.co.id Dalam kitab Shohih Muslim Bab 38 No 59 ۳۸ - بَاب : إِنَّمَا وَلِتِيَ اللَّهُ وَصَالِحُ الْمُؤْمِنِينَ عَنْ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جِهَارًا غَيْرَ سِرٌ يَقُولُ: «أَلَا إِنَّ آلَ أَبِي - يَعْنِي فُلَانًا - لَيْسُوا لِي بِأَوْلِيَاءَ، إِنَّمَا وَلِيِّيَ اللَّهُ وَصَالِحُ الْمُؤْمِنِينَ.» Artinya : Dari Amru bin al-Ash, ia berkata: Saya mendengar Rasulullah bersabda dengan jelas dan tidak pelan: "Ketahuilah sesungguhnya keluarga ayahku - yaitu fulan bukanlah penolong-...

Iman Kepada Allah dan Istiqomah  Keimanan kepada Allah dan istiqamah saling berkaitan dan saling menguatkan. Ketika seseorang memiliki iman yang kuat kepada Allah, maka ia akan lebih mampu untuk bersikap istiqamah dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Sebaliknya, keistiqamahan dalam menjalankan ajaran Islam juga akan membantu seseorang untuk memperkokoh imannya kepada Allah.  Sumber : Cahaya Islam Dalam kitab Shohih Muslim Bab 8 No 18 بَابُ فِى الْإِيْمَانِ بِا اللّٰهِ وَالْلإِسْتِقَامَةِ عَنْ سُفْيَانَ بْنِ عَبْدِاللّٰهِ الثَّقَفِيِّ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُ: قُلْتُ يَارَسُوْلَ اللّٰهِ قُلْ لِى فِى الإِسْلَامِ قَوْلًا لَا أَسْأَلُ عَنْهُ أَحَدًا بَعْدَكَ، وَفِى حَدِيْثِ أَبِى أُسَامَةَ: غَيْرُكَ. قَالَ: { قُلْ آمَنْتُ بِااللّٰهِ ثُمَّ اسْتَقِمْ} Artinya:  Dari Sufyan bin Abdullah ats-Tsaqafi ia berkata: Aku bertanya: “Wahai Rasulullah, katakanlah kepadaku sebuah ucapan dalam Islam yang Aku tidak akan bertanya lagi kepada seorangpun setelahmu (dalam hadis riwayat Abu Usama...

RASA MALU ADALAH SEBAGIAN DARI IMAN  Sumber : pinterest Menurut sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah SAW pernah mengatakan bahwa "Rasa malu adalah sebagian dari iman". Ungkapan ini menunjukkan betapa pentingnya rasa malu dalam ajaran Islam dan bahwa rasa malu merupakan bagian yang integral dari iman seseorang. Rasa malu membuat seseorang merasa enggan untuk melakukan hal-hal yang tidak senonoh atau tidak pantas dilakukan. Hal ini berarti bahwa rasa malu merupakan bentuk perlindungan diri dan menjauhi perilaku yang tidak sesuai dengan ajaran agama. Dalam kitab Shohih Muslim No 30 عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: الإِيمَانُ بِضْعٌ وَسَبْعُونَ أَوْ بِضْعٌ وَسِتُّونَ شُعْبَةً فَأَفْضَلُهَا قَوْلُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَدْنَاهَا إِمَاطَةُ الأَذَى عَنْ الطَّرِيقِ، وَالْحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنْ الإِيْمَانِ Artinya:  Dari Abu Hurairah berkata Rasulullah bersabda " Iman itu caban...

Dalam Islam, kewajiban anak adalah bersikap baik dan taat kepada orang tua, terutama ibu.  Kewajiban ini tidak berakhir dengan meninggalnya orang tua, karena sudah menjadi tanggung jawab anak untuk mendoakan ampunan orang tuanya dan terus beramal baik yang diniatkan untuk orang tuanya. Dalam kitab Shohih Muslim No 4621 عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَرضي الله عنه قَالَ : جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ : مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي؟ قَالَ : أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ : ثُمَّ أُمُّكَ قَالَ : ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ ثُمَّ أُمُّكَ قَالَ : ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ : ثُمَّ أَبُوكَ وَفِي حَدِيثِ قُتَيْبَةَ مَنْ أَحَقُّ بِحُسْنِ صَحَابَتِي وَلَمْ يَذْكُرْ النَّاسَ .( ر واه البخاري و مسلم ) صحيح مسلم : ٤٦٢١ . artinya : dari Abu Zur'ah dari Abu Hurairah berkata; Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu dia bertanya, Siapakah orang yang paling berhak dengan kebaktianku? Jawab Rasulullah shallallahu 'alaihi was...

Menyebarkan fatwa yang tidak bersumber dari Nabi Muhammad saw. atau hadits palsu adalah perbuatan yang sangat dilarang dalam Islam. Hal ini disebabkan perkataan tersebut dapat menyebarkan umat Islam dan memicu timbulnya kesalahpahaman dalam memahami ajaran agama. Selain itu, menyebarkan  fatwa yang tidak bersumber dari Nabi Muhammad saw. atau hadits  palsu juga dapat merusak citra Islam di mata masyarakat.  Dalam Kitab Shohih Muslim, no Hadits 3 وَحَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُبَيْدٍ الْغُبَرِيُّ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ أَبِي حَصِينٍ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ  النَّارِ "Siapa yang berdusta atas namaku dengan sengaja maka hendaklah ia mempersiapkan tempat duduknya di neraka"  Intisari Hadist ini  dan masih banyak lagi hadits yang senada, terdapat beberapa kandungan, yakni : Tidak boleh berdusta atas nama Nabi Ber...