Hadits Tentang Perayaan Pernikahan

Perayaan Pernikahan

Perayaan pernikahan dalam Islam sering disebut dengan acara walimah. Walimah merupakan acara resepsi yang diselenggarakan oleh keluarga kedua mempelai setelah akad nikah dilangsungkan. Acara walimah biasanya dihadiri oleh keluarga, kerabat, dan teman-teman kedua mempelai. 

Sumber : Bincang Syariah

Dalam Kitab Shohih Muslim No 2565

قَالَ أَنَسٌ وَشَهِدْتُ وَلِيمَةَ زَيْنَبَ فَأَشْبَعَ النَّاسَ خُبْزًا وَلَحْمًا وَكَانَ يَبْعَثُنِي فَأَدْعُو النَّاسَ فَلَمَّا فَرَغَ قَامَ وَتَبِعْتُهُ فَتَخَلَّفَ رَجُلَانِ اسْتَأْنَسَ بِهِمَا الْحَدِيثُ لَمْ يَخْرُجَا فَجَعَلَ يَمُرُّ عَلَى نِسَائِهِ فَيُسَلِّمُ عَلَى كُلِّ وَاحِدَةٍ مِنْهُنَّ سَلَامٌ عَلَيْكُمْ كَيْفَ أَنْتُمْ يَا أَهْلَ الْبَيْتِ فَيَقُولُونَ بِخَيْرٍ يَا رَسُولَ اللَّهِ كَيْفَ وَجَدْتَ أَهْلَكَ فَيَقُولُ بِخَيْرٍ فَلَمَّا فَرَغَ رَجَعَ وَرَجَعْتُ مَعَهُ فَلَمَّا بَلَغَ الْبَابَ إِذَا هُوَ بِالرَّجُلَيْنِ قَدْ اسْتَأْنَسَ بِهِمَا الْحَدِيثُ فَلَمَّا رَأَيَاهُ قَدْ رَجَعَ قَامَا فَخَرَجَا فَوَاللَّهِ مَا أَدْرِي أَنَا أَخْبَرْتُهُ أَمْ أُنْزِلَ عَلَيْهِ الْوَحْيُ بِأَنَّهُمَا قَدْ خَرَجَا فَرَجَعَ وَرَجَعْتُ مَعَهُ فَلَمَّا وَضَعَ رِجْلَهُ فِي أُسْكُفَّةِ الْبَابِ أَرْخَى الْحِجَابَ بَيْنِي وَبَيْنَهُ وَأَنْزَلَ اللَّهُ تَعَالَى هَذِهِ الْآيَةَ { لَا تَدْخُلُوا بُيُوتَ النَّبِيِّ إِلَّا أَنْ يُؤْذَنَ لَكُمْ } الْآيَةَ

Artinya :

Telah menceritakan kepada kami (Abu Bakar bin Abi Syaibah) telah menceritakan kepada kami [Affan] telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah telah menceritakan kepada kami (Tsabit) dari [Anas) berkata: "Saya pernah menyaksikan pernikahan Zainab, dan ia telah membuat semua manusia tamu undangan kenyang dengan roti dan daging, beliau sendiri yang menyuruhku untuk mengundang semua manusia Ketika acara telah usai, beliau berdiri dan saya mengikuti beliau ternyata ada dua orang lelaki yang ketinggalan, keduanya tidak keluar karena masih berbincang-bincang. Kemudian beliau melewati rumah isteri-isteri beliau dan mengucapkan salam kepada masing-masing dari mereka, lalu beliau bertanya: wahai Rasulullah," Beliau bertanya lagi: "Bagaimana keadaan keluarga kalian?" "Baik-baik bersama beliau. Ketika sampai di depan pintu rumah, ternyata kedua orang lelaki itu masih berada di situ sedang berbincang-bincang. Ketika keduanya melihat beliau telah kembali, mereka berdua berdiri lalu keluar. Demi Allah saya tidak tahu apakah saya telah memberitahukannya kepada beliau atau beliau telah menerima wahyu, kalau keduanya telah keluar. Maka beliau segera pulang dan saya pulang bersama beliau. Ketika beliau hendak menginjakkan kaki beliau di satu sisi pintu, tertutuplah hijab antara saya dan beliau, lalu Allah menurunkan ayat: "Hai orang- orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah rumah Nabi kecuali bila kamu diizinkan...". 

Intisari Hadits :

Setelah pernikahan Nabi Muhammad SAW dengan Zainab, beliau mengadakan sebuah acara perjamuan yang meriah dan dihadiri oleh sahabat sahabatnya. Dalam acara tersebut. Nabi Muhammad SAW memberikan makanan kepada para tamu dan menyenangkan mereka. 

Meskipun demikian, ada perbedaan pendapat di antara para ulama mengenai ke obsahan perayaan semacam ini. Beberapa menganggapnya sebagai bentuk kegembiraan dan penghargaan terhadap acara pernikahan, sementara yang lain. memandangnya sebagai hal yang tidak disukai atau bahkan haram.

Ditulis Oleh :

Muhamad Rizki Sya’Bani - 1404623010


Komentar

Postingan populer dari blog ini

HADITS TENTANG LARANGAN MENCELA MAKANAN

Hadits Tentang Mencegah Kemungkaran

Hadits Tentang Membaca Surat At-Thur di Waktu Shalat Maghrib